Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) UKSW mengelar acara workshop Pada tanggal 19 juni 2021 melalui via zoom meeting, dengan tema Sociology Workshop Day Era Society 5.0 yang dikhususkan bagi mahasiswa/i progdi sosiologi UKSW. Dalam kegiatan ini ada 2 pembicara yang akan menyampaikan materi mengenai ide konseptual society 5.0 dan bagaimana peran mahasiswa dalam menghadapi era society 5.0, 2 pembicara tersebut berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi UKSW yakni Dr. Antik Tri Susanti M.Si dan Dr. Ir Sri Suwartiningsih M.Si.
Sebagai mahasiwa sosiologi UKSW yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan ilmu sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui isu-isu yang sedang marak di kehidupan masyarakat yakni mengenai era society 5.0 serta untuk mengetahui juga peran apa yang harus disiapkan oleh mahasiswa sosiologi UKSW dalam menyambut era society 5.0. Melalui kegiatan sociology workshop day diharapkan mahasiswa sosiologi UKSW mampu menghubungkan manusia dalam segala sesuatu, berbagai pengetahuan dan informasi akan tersebar bebas dan tanpa batas, serta mampu membangun dan mengembangkan skill mahasiswa sosiologi agar menjadi profil lulusan yang creative minority sesuai dengan profil lulusan UKSW.
Society 5.0 adalah suatu konsep society yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based) yang pertama kali dikembangkan oleh Jepang. Konsep ini lahir sebagai pengembangan dari revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi peran manusia. Dalam society 5.0 konsep masyarakat yang mengutamakan manusia dalam menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan penyelesaian masalah sosial dengan mengandalkan proses integrasi yang sangat baik antara physical space (dunia nyata dimana manusia berada) dengan cyberspace (dunia maya dimana informasi disimpan dengan memanfaatkan teknologi).
Di dalam era society 5.0 seseorang individu dapat menjadi atau memberikan pengaruh di era society 5.0 itu sendiri dengan beberapa cara ataupun langkah seperti dengan melakukan gerakan sosial berbasis internet, membuat tim yang sevisi serta memiliki mimpi yang sama, membuat sebuah tujuan yang signifikan atau sebuah tujuan yang memiliki arti, serta dapat mengimplementasikan teori ANT (human dan non human) yang meliputi actor, aktan, intermediary dan translasi serta dapat menggunakan teori tindakan komunikatif dari habermas yang meliputi klaim kebenaran, kejujuran dan intersubyektifitas.
Dalam menghadapi era society 5.0 dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM namun dalam menyiapkan SDM yang unggul dan bersaing di era society 5.0 harus melibatkan elemen masyarakat dan pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat dan daerah, organisasi nirlaba dan masyarakat sebab jika hanya mengandalkan lembaga pendidikan saja itu akan terasa sulit. SDM Indonesia harus meningkatkan kualitasnya dan selalu melakukan inovasi-inovasi sehingga dapat melahirkan berbagai kreasi untuk kemajuan bangsa ini. Untuk tenaga pendidik terlebih sebagai dosen dalam menghadapi era society 5.0 harus menjadi seorang fasilitator, motivator dan inspirator bagi mahasiswa/i dalam menghadapi era society 5.0.
Mahasiwa/i sosiologi UKSW perlu memiliki kesiapan higher order thinking skills (HOTS) untuk menjawab tantangan global era society 5.0. Hal tersebut berguna untuk meminimalisir kesenjangan pola pikir dan orientasi teknologi setiap mahasiswa/i sehingga dapat berintegrasi antara manusia dan teknologi. Di era society 5.0 ada beberapa karakter harus dikembangkan oleh mahasiwa/i sosiologi UKSW seperti sikap empati, toleransi, berfikir secara kritis, inovatif dan kreatif serta adapun kompetensi yang harus di miliki sebagai mahasiswa/i sosiologi UKSW seperti leadership (kerendahan hati, melayani komunikastif, jujur dan bertanggung jawab) Skill language, it literasi, dan writing skills.
Dimasa era society 5.0 manusia di tuntut untuk lebih cepat menghasilkan solusi dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini berdampak pada manusia untuk terus mengali informasi serta menciptakan inovasi yang berguna untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Maka dapat disimpulkan manusia di era society 5.0 harus bersikap dan berpikir maju serta mengikuti pola perkembangan zaman namun dengan tetap menjaga identitas bangsa Indonesia.
(Panitia Webinar)